Selasa, 25 Agustus 2009

Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Satu lagi artikel yang sangat menarik yang harus kita pelajari kalau kita ingin yang terbaik untuk anak anak kita..
Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
Taufik Gumulya - detikFinance

Foto: Taufik Gumulya
Jakarta - Waktu terus berjalan, bulan Juni telah tiba berarti tinggal 1 bulan lagi anak kita akan memasuki tahun ajaran baru, tanpa terasa usia kita maupun usia anak kita terus bertambah sebagai orang tua tentu menginginkan pendidikan yang didapat oleh anak kita lebih baik dari pendidikan orang tuanya. Lalu bagaiman kita mempersiapkan dana pendidikannya?

Dalam mepersiapkan dana untuk pendidikan alangkah baiknya kita memulai sejak dini, seorang perencana keuangan tentu akan menganjurkan kepada kliennya untuk memulainya segera, sekarang (saat ini), ya karena jika kita menunda maka akan berakibat semakin besar dana yang harus kita investasikan. Bahkan alangkah baiknya sejak seorang bayi dilahirkan, orang tua sudah dapat mengalokasikan sebagian pendapatan yang diterima untuk dana pendidikan.

Sebelum kita membahas berapa besar dana yang dilokasikan untuk biaya pendidikan kelak, ada baiknya bahwa kita mengerti faktor lain yang melekat pada dana pendidikan tersebut. Tabel berikut adalah jenis biaya2 pada umumnya:

Jenjang pendidikan

Uang Pangkal

Uang Bulanan

Uang Semesteran

Uang Buku

Uang Seragam

Uang Ekskul

Uang kegiatan luar sekolah

Uang kegiatan lain-lain

Kelompok Bermain

y

y

t

t

t

t

y

y

TK

y

y

t

t

t

t

y

y

SD

y

y

t

y

y

y

y

y

SMP

y

y

t

y

y

y

y

y

SMA

y

y

t

y

y

y

y

y

S1

y

t

y

y

t

y

y

y

S2

y

t

y

y

t

t

y

y


Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dana utama yang wajib dipersiapkan adalah uang pangkal, uang sekolah (bulanan / semesteran) besarnya tentu 100%, sedang sisanya adalah dana tambahan dengan kisaran penambahan 10% s/d 20%.

Selanjutnya alangkah bijaknya jika mengetahui berapa besar kenaikan biaya-biaya tersebut diatas, hasil penelitian internal kami bahwa kenaikan biaya pendidikan adalah melebihi inflasi tahunan dari negara tersebut, hal ini berlaku dinegara manapun sebagai contoh inflasi tahunan Indonesia bulan Juli 2008 adalah 11,90% (data dari www.bi.go.id) maka dalam perhitungan biaya pendidikan di Indonesia wajib kita hitung dengan kisaran peningkatan sebesar 1,5 - 2 kali inflasi negara yakni sebesar 17,85% hingga 23,8%.

Sebagai contoh jika besar dana utama pendidikan ditahun 2008 adalah Rp 25.000.000 maka kisaran dana pendidikan yang dipersiapkan di tahun 2009 adalah menjadi sebesar Rp 29.462.500 hingga Rp 30.950.000 sedang besar kisaran dana tambahan adalah sebesar Rp 2.946.250 hingga Rp 6.190.000.

Demikianlah, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pendidikan kelak yang harus dicapai. Ada hal penting yang harus diperhatikan adalah tanggal lahir anak, hal ini menjadi penting agar perhitungan akurat, kenyataannya banyak perencana keuangan yang tidak melihat dari tanggal lahir melainkan hanya dari usia sang anak, bagi kami perhitungan dengan metode tanggal lahir bertujuan untuk menghindari kekurangan dana (terutama jika waktu tersedia sangat pendek, dibawah 3 tahun), untuk lebih jelasnya marilah kita lihat tabel berikut:

Anak

Tgl Lahir

Usia

Pendidikan Saat Ini

Usia Masuk SD

Dana Tersedia

Waktu Tersedia

Biaya Pendidikan sat ini

Biaya nanti

Investasi per bulan

Kania

10 April 2006

3 thn

KB

6 thn

Juni 2012

3 tahun

Rp 10 juta

Rp 16.367.742

Rp 416.100

Vania

17 Agustus 2005

3 thn

TK A

6 thn

Juni 2012

2 tahun

Rp 10 juta

Rp 13.888.623

Rp 546.109



Keterangan: Asumsi inflasi pendidikan 17,85% dengan penempatan investasi yang memiliki return (pengembalian) investasi sebesar 6% per tahun.

Dari data diatas jika uang pendidikan untuk Vania hanya dapat di investasikan selama 2 tahun sementara rencana investasi 3 tahun dengan jumlah Rp 416.000,- per bulan (jika tidak menggunakan metode tanggal lahir) maka sudah pasti terjadi kekurangan dana pendidikan.

Perhitungan yang akurat adalah jika menggunakan metoda tanggal lahir sehingga investasi dilakukan sebesar Rp 546.109,- perbulan selama 2 tahun sehingga tidak terjadi defisit dana pendidikan.

Pembaca yang bijak setelah kita melakukan investasi yang dilakukan rutin setiap bulan maka kami menyarankan agar orang tua juga melakukan perlidungan terhadap resiko yang mungkin terjadi dalam hal ini adalah asuransi jiwa. Kami menyarankan memilih asuransi jiwa tipe YRT (Yearly Renewable Term), dimana Premi meningkat setiap tahun sebagai contoh jika seorang laki-laki tidak merokok usia 35 tahun uang pertanggungan (UP) Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) maka memiliki kisaran permi sebesar Rp 2.300.000 hingga Rp 3.700.000 pertahun.

Demikian perhitungan yang lebih akurat mengenai persiapan dana pendidikan anak dan jangan lupa harus disertai dengan proteksi asuransi jiwa dengan benar sehingga jika terjadi resiko yang terburuk (kematian) anak tetap dapat mencapai pendidikan yang tertinggi, semoga artikel ini bermanfaat.



2 komentar:

Yan mengatakan...

Wah ... atikelnya bagus nih.

Anonim mengatakan...

Terima kasih, artikel yang bagus sekali, mohon artikel tgrmfinance lainnya juga diposting terutama tulisan dari Taufik Gumulya karena sangat akurat dan tajam.

 
Powered By Blogger | Portal Design By __ H u g o S __ © 2009 | Best View: Firefox | Top