Rabu, 17 Juni 2009

(7) BELAJAR DARI KEJADIAN KECIL

Banyak sekali kejadian kejadian yang terjadi di sekitar kita yang kadang suka kita remehkan. misal anak kita nangis pengen beli balon, tapi kita bilang "ala.. masih kecil belum tau pegang balon, nanti baru dipegang sudah meletus atau lepas ," sehingga kemudian kita lewatkan moment beli balon untuk anak kita sendiri.


Sesaat kemudian lewat tukang siomay.. " aduh pengen makan siomay ni...” dan kita panggil lah si tukang siomay lalu kita pesen 2 - 3 porsi karena kebetulan dirumah ada 2 - 3 orang ( tidak termasuk anak kita )


Sepele mungkin kalau kita perhatikan, tapi apakah pernah terpikir dibeank kita bahwa kita sudah egois dan memikirkan kepentingan diri kita sendiri dibandingkan dengan kepentingan / kesenangan si anak untuk memiliki balon tersebut.


sebenarnya kalau kita bisa telaah,, dengan membeli balon ( Rp. 2000, - ) kita sudah melatih anak kita untuk memegang balon dan melatih tanggungjawab dia untuk mempertahankan apa yang dimiliki oleh si anak. tapi nyatanya kita malah lebih kepikir untuk mengisi perut kita dengan siomay karena desakan rasa kepingin tadi.


Hal ini sama dengan bagaimana kita mencoba berpikir tentang masa depan anak kita dan keluarga kita. yang terpikir pada diri kita sekarang adalah bagaimana bekerja mencari uang untuk memenuhi keinginan untuk :PUNYA RUMAH, PUNYA MOBIL, RASA WAH DIANTARA TETANGGA dan SEGALA KEBUTUHAN MATERI dimana lebih dari 80 % dari yang kita beli adalah untuk memenuhi hasrat kita dan kesenangan kita saja. dan semuanya membutuhkan segenap usaha dan tenaga kita unuk memenuhinya. lalu bagaimana dengan kebutuhan si anak tersebut. apakah kita siapkan dari sekarang ataukah nanti dulu kalau sudah ada waktu ? apakah kita yakin kalau kita masih punya waktu ?


Mungkin sekarang kita bisa memenuhi semua keinginan kita tadi,, tapi bagaimana sebenarnya keinginan si anak ? saya yakin bahwa keinginan si anak pada saat kita memenuhi segala kebutuhan akan Sandang, Pangan dan Papan tadi akan terabaikan. kenapa hanya untuk memiliki sebuah balon harus menunggu sampai dianggap mampu untuk pegang balon.


Kalau utk hal sepele seperti itu saja kita sudah abaikan bagaimana dengan kebutuhan priimernya di masa depan ? kebutuhan akan pendidikan, akan papan, akan persiapan untuk berusaha ? kita harus ingat bahwa dimasa depan lapangan usaha akan terus makin menyempit. dan kalau kita tidak menyiapkan kekuatan financial kita dari sekarang, kita benar benar akan kelabakan begitu menghadapinya.


Kenapa ?


Bisa jadi pada saat si anak butuh biaya besar kita sudah tidak sanggup untuk bekerja, kita sudah tidak sanggup untuk mencari uang. lalu bagaimana nasibnya si anak ?


Nah.. bagaimana cara menghadapi hari depan.... kita bisa berbagi bagaimana membuat perencanaan keuangan, atau bagaimana cara mengelola keuangan kita sehingga kita bisa merasakan keringat kita pada saat sekarang dan bahkan untuk masa depan.

 
Powered By Blogger | Portal Design By __ H u g o S __ © 2009 | Best View: Firefox | Top